Mohon tunggu...
Katherine Amalia Nurmalina
Katherine Amalia Nurmalina Mohon Tunggu... Lainnya - Heyyo

Just a simple girl.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori Kritis Hubungan Internasional

24 Februari 2019   13:57 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:11 4060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori Kritis Hubungan Internasional | www.ilimvemedeniyet.com

Teori Kritis atau Critical Theory adalah salah satu teori yang terdapat dalam kajian Hubungan Internasional, merupakan teori yang pemaknaan kembali gagasan-gagasan ideal modernitas berkaitan dengan nalar dan kebebasan. 

Pemaknaan ini dilakukan dengan mengungkapkan deviasi dari gagasan-gagasan ideal tersebut dalam bentuk saintisme, kapitalisme, industri, kebudayaan, dan institusi politik bourjuis.

Baca juga: Liberalisme dalam Hubungan Internasional: Merespon Covid-19 Tanpa Lockdown

Munculnya teori kritis disebabkan karena adanya penindasan, ketidakadilan alienasi dan lain sebagaianya yang muncul karena adanya kapitalisme, dan teori kritis muncul untuk memberi batasan atau lebih ekstrimnya melawan kapitalisme dan hegemoni yang berkembang didalam masyarakat (Sim&Van loon, 2008:8).

Teori kritis memberikan adanya sisi lain yang umumnya dilupakan yang membuat adanya perbaikan dan pemikiran lebih lanjut. Yang dilupakan disini adalah bagian-bagian yang mungkin saja termajinalkan atau teralienasi.

Teori kritis beroperasi dengan "agenda tersembunyi" untuk mengembangkan teori, namun teorinya bersifat implisit ketimbang eksplisit. Karena ia umumnya terselubung dalam kajian sastra, budaya pop, ataupun fenomena posmo.

Tujuan dari teori kritis ialah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan, dan persamaan. Teori ini menggunakan teori reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan.

Baca juga: Pendekatan Realisme dalam Hubungan Internasional: Vaksin Covid-19 dan Negara Kuat

Intinya, teori kritis menggambarkan cabang pemikiran sosial, politik, filsafat barat dengan  tujuan menegakkan kerangka teoritis yang dapat mencerminkan sifat dan tujuan teori dan menunjukkan bentuk ketidakadilan dan dominasi di dalam masyarakat yang terlihat maupun tidak. Jadi, teori kritis tidak hanya menentang dan membongkar bentuk teori tradisional, tetapi juga mempermasalahkan dan berusaha membongkar bentuk kehidupan sosial yang menghambat kebebasan kehidupan manusia.

Menurut saya, Teori Kritis merupakan teori yang berbeda daripada sudut panfang erdahulu. Teori Kritis merupakan teori yang secara memang benar-benar beda, dan cenderung memiliki pemikiran yang jauh dari bayangan pemikiran-pemikiran terdahulu. 

Teori Kritis adalah teori yang agak membuat orang bingung karena pendapat yang disampaikan oleh Teori Kritis ini benar-benar baru dan terkadang di luar pemahamanan biasanya. Teori Kritis terlalu berkonsentasi kepada kelas sosial dan kelas, sehingga kesetaraan dan bentuk-bentuk ketidaksetaraan tidak diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun