Mohon tunggu...
Katharina Zianet
Katharina Zianet Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edisi Dying Well: Kehidupan Baru Setelah Kematian

10 November 2020   22:43 Diperbarui: 10 November 2020   22:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda berpikir untuk mati sebelum ajal mejemput?  Atau bertanya kapan Saya mati? Atau Anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang takut akan kematian?

Kematian. Adalah peristiwa yang mungkin menakutkan bagi sebagian besar manusia bumi. Diantara kita sedapat mungkin untuk menghindarinya. Bahkan dibeberapa tempat kematian menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Dalam budaya Afrika misalnya, membicarakan kematian dianggap tabu sampai orang tersebut meninggal lho.

Namun, tampaknya hal ini tidak berlaku bagi masyarakat Korea Selatan. Mereka justru "mendatangi" kematian itu. Betapa tidak, salah satu lembaga kemanusiaan di negara ini justru menyediakan pemakaman bagi orang yang masih hidup.

Anda mungkin bertanya-tanya kok bisa? 

Tahukah Anda, bahwa Korea Selatan mempunyai julukan sebagai "negara paling tidak bahagia di Asia". Hal ini dikarenakan tingginya tekanan sosial untuk menjadi sukses yang dirasakan masyarakat Korea Selatan. Sehingga berdampak pada tingginya angka kematian warga Korea Selatan akibat depresi.

Melihat fenomena ini pada tahun 2012, Pusat Penyembuhan Hyowon membuka layanan ritual pemakaman palsu bagi warga yang masih hidup. Dengan tujuan agar mereka lebih menghargai kehidupan, dengan berdamai kepada diri sendiri setelah proses pemakaman ini.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui peserta pemakaman. Pertama, peserta harus membuat foto pas pribadi, yang mana foto ini akan diletakan di depan peti mereka. Kedua, peserta akan  mengenakan baju kematian yang telah disediakan, lalu membuat Surat wasiat yang ditujukan kepada keluarga atau orang terdekat. Lalu selanjutnya, peserta akan diminta untuk berdiri di samping peti mati yang telah disediakan. Tahap terakhir, peserta akan diminta untuk berbaring di dalam peti tertutup selama 10 menit.

Dari beberapa informasi yang penulis peroleh bahwa mereka yang telah mengikuti ritual ini menjadi lebih menyadari pentingnya hidup dan menemukan semangat baru untuk memulai kembali kehidupan mereka.

Daftar Pustaka

Antaranews.com. (2019). Pelajari kehidupan, orang Korea Selatan bikin pemakaman palsu. Retrieved November 10, 2020, from Antaranews.com: https://www.antaranews.com/berita/1149548/pelajari-kehidupan-orang-korea-selatan-bikin-pemakaman-palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun