Mohon tunggu...
Katerin Darmaya
Katerin Darmaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hallo, semoga artikel saya bisa bermanfaat untuk Anda. Terima Kasih !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebohongan Temanku terhadap Uangku

16 Maret 2020   15:27 Diperbarui: 16 Maret 2020   22:38 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku Katerin Darmaya tinggal di Tangerang jadi aku mempunyai pengalaman buruk semasa Sekolah Dasar (SD). Dimana aku mempunyai teman yang memang sifatnya egois dan mudah marah.

Ia mempunyai sifat yang pemilih dalam berteman dan dia sangat ditakuti di kelas, karena takut jika tidak ditemani oleh ia dan teman yang lain. Suatu cerita aku punya pengalaman dimana aku dan dia mempunyai masalah yaitu ia mengaku jika diriku mempunyai utang kepadanya.

''Bayar kamu trin, kamu kan punya utang sama aku!'' tegas Siti.

''Utang apa? Aku fikir selama ini aku tidak mempunyai utang'', jelas Aku.

''Jadi kamu gak mau bayar nih? Yaudah jangan menyesal ya'' ujar Siti.

''Kalau memang aku punya, utang apa coba? Kamu saja tidak menjelaskan utangnya apa'', jawab Aku.

''Pokoknya sampai kamu tidak membayar, kamu tidak mempunyai teman di kelas!'' tegas Siti.

''Aku jujur selama ini, jika aku punya utang pasti aku bayar. Tapi nyatanya memang aku tidak meminjam uangmu sama sekali.'' Jawab Aku.

*Keesokan harinya

Benar saja semua teman di kelas memercayai omongan dia, entah apa yang ia katakan sampai aku dimusuhi selama jam kelas selesai. Di kelas tidak ada sedikit pun teman yang menghampiri ku untuk mengajak main ataupun membeli jajanan.

*PULANG SEKOLAH

Setiba dirumah aku menceritakan ini kepada orang tuaku, dan orangtua ku sangat sedih melihat anaknya dimusuhi oleh teman di kelas.

''Pak, Mah aku dimusuhi oleh teman-temanku,'' ujar Aku.

''Kenapa bisa? Kamu berbuat kesalahan disekolah?'' tanya Mamah.

"Tidak mah, pak. Siti memalakiku dengan berpura-pura jika aku mempunyai utang. Padahal aku tidak sedikit pun meminjam uang dia. Dan dia bilang jika aku tidak membayarnya ia akan mengatakan ke teman kelas jika tidak usah berteman denganku lagi,'' jawab Aku.

"Yaudah jika memang tidak, berikan saja uangmu kepadanya mungkin ia membutuhkan uang dengan cara seperti ini, kita tidak boleh membalas kejahatan seseorang,'' ucap Bapak.

Orangtuaku berinisiatif untuk memberikan uang kepadanya. Dan selang lulus dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari situ aku dan Siti satu sekolah tapi tidak satu kelas.

*Tenanglah Hidupku

Setiap berangkat atau pulang sekolah aku selalu bersama teman dekat rumahku. Lain hal dengan siti yang sendirian berangkat diantar oleh ayahnya dan pulang hanya sendirian.

Apakah ini yang dikatakan akibat dari perbuatan dia? Entahlah yang terpenting hidupku sudah tenang tidak ada namanya dimusuhi atau dibenci oleh teman di kelas. Dari pengalaman ku bisa diambil pelajarannya bahwa kejujuran itu sangat penting bagi kehidupan di lingkungan sekitar.

Karena tidak selama kebohongan itu bisa memberikan kebahagiaan, manusia memang letak kesalahan pasti ada, entah dari kesalahan itu ia sadar atau tidak itu hak mereka. Kita sebagai manusia hanya berdoa semoga ia sadar bahwa menilap uang atau memalak uang seseorang tidaklah baik.

Jika memang tidak memiliki uang seharusnya jujur saja tidak usah menjatuhkan nama baik seseorang agar dirimu terlihat baik dimata orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun