Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sikap Sportif Ketua Komunitas Intelektual Muda Betawi Atas Kasus Dewi Aryani

9 September 2012   13:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:42 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13471994011431069116

[caption id="attachment_211293" align="alignnone" width="320" caption="Ramdan Alamsyah, Ketua KIMB//Republika.co.id@twitter "][/caption] "Dewi Aryani tidak memenuhi unsur pelanggaran pilkada pasal 116 ayat 1, tentang kampanye di luar jadwal," kata Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Minggu (9/9).[JPNN.COM] Dewi Aryani, politisi PDI-P sebelumnya dilaporkan Ketua Komunitas Intelektual Muda Betawi (KIMB),Ramdan Alamsyah atas dugaan kampanye hitam kepada kubu Foke. Dewi menduga serangkaian kebakaran di Jakarta sengaja dilakukan karena semuanya terjadi di kantong-kantong suara Jokowi. Kecurigaan Dewi itu disampaikan melalui pesan berantai Dengan keputusan Panwaslu ini berarti kasus Dewi tidak dilanjutkan lagi. Lalu bagaimana tanggapan Ramdan sebagai pelapor? Menurut laporan Tempo.Co, Ramdan dengan lapang dada menerima keputusan Panwaslu. "Kalau keputusannya demikian kami hormati. Tujuan kami melaporkan juga tidak semata-mata menghukum. Namun juga memberikan kesadaran kepada masyarakat agar ikut aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi." Sikap yang ditunjukkan Ketua KIMB, Ramdan Alamsyah patut diapresiasi. Karena itulah sikap seorang intelektual. Tidak serta-merta emosi menyikapi keputusan Panwaslu dengan kecurigaan dan tuduhan macam-macam. Melihat dan mengamati sikap para pendukung pasangan kandidat Cagub-Cawagub selama ini. Adakalanya miris dan mengurut dada. Karena seringkali emosi asal emosi dan saling caci-maki atau saling menjelekkan yang berlebihan. Seperti sikap Ramdan yang mau menghormati keputusan Panwaslu. Pada akhirnya, pendukung kedua kubu. Baik pendukung Foke-Nara maupun Jokowi-Basuki harus menunjukkan sikap dewasa untuk menerima siapapun yang menjadi pemenang dengan lapang dada. Yang namanya ketidak-puasan pasti akan selalu ada. Semoga yang menjadi pemimpin Jakarta kelak adalah yang terbaik dan kehendak Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun