Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa Malu dan Kematian Jiwa

1 Mei 2012   22:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mayat tergeletak dalam tong sampah

Residivis menjadi mayat di selokan

Istri terbunuh oleh suami yang kalap

Ayah yang dihabisi anaknya yang mabuk

Seorang kekasih disetubuhi lalu nyawa dihilangkan


Sadis, kejam, tak berperikemanusiaan

Kini menghiasi indah menjadi berita hangat di koran


Tak ada getar jiwa kulit yang merinding

Terlalu bisa mengebalkan rasa


Tidak yang di warung kopi membahasnya masih bisa dengan tertawa

Begitu yang di gedung tinggi senyum-senyum membacanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun