Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PSK itu Berjilbab dan Menggodaku!!!

30 November 2009   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 16112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wanita itu terlihat dalam kesopanan, tetapi ia telah menggoda imanku......... Penampilan bukankah harga mati bagi kita untuk menilai pribadi seseorang. . . Suatu malam sekitar jam 10 dengan santainya saya meluncur dari Tangerang menuju pulang ke Lebak Bulus melalui jalan Daan Mogot. Setelah melewati Ampera , Poris, tiba-tiba kulihat seseorang melambaikan tangan sebagai isyarat untuk berhenti. Karena kulihat itu adalah seorang wanita berjilbab dan tampangnya alim sekali, akhirnya saya berhenti juga, barangkali ia mengenal saya? Selain itu, pikir saya, pastilah ia wanita baik-baik, umurnya paling sekitar 20 tahunan. Katanya mau ikut, soalnya tak punya ongkos. Saya tanya mau kemana, ya sudah ikut saja dulu, sampai kalau abang mau belok. Karena sebelumnya saya jelaskan kalau saya mau pulang ke Lebak Bulus, mau belok ke arah jalan Panjang. Saya berani dia ikut , sekali lagi karena tampangnya baik, pakai jilbab lagi. Saya tanya mau kemana, katanya mau ke Tanah Abang. Kok malam-malam ke Tanah Abang , saya penasaran. Mau nongkrong-nongkrong, soalnya dirumah suntuk. Kalau mau, abang sekalian ikut mengantarkan sampai Tanah Abang. Lho????? Iya, kita sewa penginapan saja, buat istirahat. Banyak yang murah. Ia berbicara dengan santainya dan sedikit menggoda. Jadi?!?! Iya, abang bisa senang-senang dengan saya sepuasnya, murah kok, terserah abang mau kasih berapa, yang penting bisa buat jajan dan hilangkan kesuntukan saya. Soalnya kalau dirumah tidak ada yang perhatikan, adanya dimarahi terus karena masih menganggur! Lalu saya tanya, apa orangtuanya tidak curiga kalau pergi malam-malam begini? Katanya, tidak, soalnya dia kan pakai jilbab, alasannya mau menginap dirumah temannya. Wah, hebat juga taktiknya, jadi pakai jilbab untuk kelabui orangtuanya. Lalu ia cerita, bahwa tidak setiap malam dia nongkrong di Tanah Abang, kalau lagi suntuk saja. Tujuannya memang sekedar iseng dan cari uang jajan, kalau ada cowok hilang belang yang mau. Jadi saya harus bagaimana dong? Ya, tergoda juga awalnya! Katanya kan murah kok! Boleh juga kalau dicoba siapa tahu. . . ? Eit!!! Untung waktu itu, saya habis pulang dari rumah ibadah, jadi masih sadar dan nurani masih mengingatkan, ingat dong istri dan anak dirumah yang menantikanmu pulang! Bukan karena takut dosa, tapi ada rasa malu! Setelah sampai mau belokan ke jalan Panjang, wanita berjilbab itu saya turunkan, mungkin sekalian mencegat pengendara lain yang berjodoh untuk memuaskan nafsunya. Saya berpikir, ini cuma satu yang saya temukan, apa tidak ada lagi yang lain, wanita berjilbab tapi tubuhnya bisa bebas diusap-usap dan dinikmati sampa puas? Kalau UU Pornografi diterapkan , bisa saja nanti semua pelacur memakai jilbab untuk mengelabui petugas tramtib. Gawat dong? Banyak wanita mau menjual tubuhnya, hampir semua karena alasan ekonomi yang menghimpit, tetapi tak jarang pula, sebagai pelarian untuk mencari kesenangan karena kekurangan perhatian dari orangtua. Tak heran, jaman sekarang banyak anak-anak pelajarpun_ ada ceritanya nanti! _ sudah berani melacurkan tubuhnya dengan murah demi untuk bisa beli Blackberry. Sungguh tragis sekali kisah hidup anak manusia ini! Apa itu memang peran yang harus ia jalankan dan di tugaskan oleh Tuhan dalam hidup ini???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun