Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Menjilat Kompasiana

26 September 2011   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kompasiana, bila ibarat gadis, engkau cantik rupawan. Seksi menggoda iman. Banyak pria ingin memiliki dan rela berkorban.  Bila ibarat pria, banyak gadis yang rela mengantri untuk dilamar jadi pacar. Engkau bagaikan pria macho yang selalu menjadi idaman para wanita. Untuk dipangku dalam pelukkanmu.

Kompasiana, bila engkau ibarat rumah. Banyak sekali orang yang ingin memilikimu untuk ditempati menikmati kehidupan. Menjadi tempat yang nyaman untuk berbagi kasih. Tempat yang menyehatkan untuk bertumbuh.

Kompasiana, bila engkau ibarat universitas, maka sungguh lengkap bagi para mahasiswa untuk menimba ilmu dan pengetahuan. Sebuah tempat universal, karena keanekaragaman yang ada. Tempat untuk belajar saling menghargai. Tempat untuk belajar berdebat tanpa caci-maki.

Universitas yang bebas bagi mahasiswanya untuk belajar sebanyak-banyaknya. Di mana dan kapan saja. Tanpa pamrih kelulusan untuk mendapatkan gelar. Karena yang terpenting adalah bisa belajar sambil berbagi.

Kompasiana, ibarat engkau sebuah partai. Engkau adalah partai yang paling demokrasi. Sebab engkau membebaskan kader-kadernya untuk menentukan pilihan. Mau golongan putih boleh, golongan hitam juga terserah. Sebagai partai yang tidak mementingkan politik, jadi bebas dari iuran dari anggotanya. Tidak seperti partai-partai di Indonesia pada umumnya. Kepentingan dan setoran adalah keharuan.

Ibarat buah-buahan, Kompasiana adalah buah durian. Yang wanginya membangkitkan selera bagi siapa saja untuk menjilatinya. Duriannya durian monthong lagi. Banyak isinya, kecil bijinya. Enak tenan!

Kompasiana oh Kompasiana. Sebenarnya belakangan ini, saya agak kecewa dengan dirimu. Menjadi bahan diskusi dibalik layar dengan sesama kompasianer. Tapi karena tulisan ini tujuannya untuk menjilat. Tentu saja kekecewaan itu hanya perlu disimpan rapi saja dibalik dada. Tidak mungkin saya membicarakan keburukannya. Benarkan, teman-teman?

Yang kompak dong jawabnya "BENAAAAAAAAAAR!"
Nah, kan enak mendengarnya.

Namanya juga sedang jatuh cinta, biar ada kejelekannya. Tetap saja yang diingat yang baik-baiknya. Kalau begitu, saya baik, kan???!

# NB. Sesama Kompasianer dilarang saling menjilat ya!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun