Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengalami Kiamat Internet

10 Juli 2012   06:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin 9 Juli 2012 yang baru berlalu beberapa menit saya memutuskan untuk berangkat ke Lampung. Karena anak sudah tiga hari berada di Rumah Sakit kondisinya semakin menurun.

Tengah malam seorang diri dengan bekal seadanya di kantong saya berangkat. Selama perjalanan saya tertidur pulas. Bahkan sampai tujuan di Pelabuhan Merak saya masih tertidur. Tidak sempat mimpi lagi.

Saat berada di kapal penyeberangan saya bermaksud membuka internet untuk melihat tulisan yang saya publikasikan sebelumnya di Kompasiana.

Kacau. Tidak bisa sama sekali untuk masuk. Bagaimana ini? Bosan rasanya berada di dalam kapal yang tidak begitu ramai. Tidur lagi.

Menjelang pagi sampai di Bakauheni, Lampung. Saya coba untuk berselancar lagi. Tapi lagi-lagi tidak bisa mengakses Kompasiana. Kenapa Kompasiana? Karena memang situs ini selalu yang pertama saya kunjungi.

Dalam perjalanan dari Bakauheni menuju ke Tanjung Karang saya tidak berusaha untuk membuka internet. Lebih memilih istirahat dan memikirkan kondisi anak yang sedang terkena demam berdarah.

Sesampainya ke tujuan di Tanjung Karang sekitar pukul sebelas, Tepatnya di Rumah Sakit Advent.

Saya kembali mencoba untuk membuka internet dari ponsel kesayangan. Tetap tidak bisa.

Sepanjang hari sampai malam tetap nihil hasilnya. Ada apa ini?

Sampai ada seorang kompasianer yang mengirim pesan menanyakan. Mengapa saya seharian tidak "muncul" di Kompasiana? Apakah sedang mengalami kiamat?

Saya akui. Sehari tidak berinternet itu benar-benar seperti sedang kiamat. Mau mempublikasikan tulisan yang sudah jadi. Tidak bisa. Mau berkomentar ria. Tidak bisa juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun