Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Ada Airmata//Tragedi Sukhoi

12 Mei 2012   12:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:23 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah lama airmata ini entah kemana//aku kehilangan rasa//sampai hari ini tiba//duduk di depan layar kaca//tiba-tiba mataku berkaca-kaca

Tersiar kabar pesawat Sukhoi jatuh nun jauh di sana//pesawat canggih buatan rusia tak berdaya//membawa korban jiwa

Aku kini tak dapat menahan rasa//airmata jatuh begitu saja//melihat keluarga korban menunggu tanpa lelah dan putus asa//dalam duka yang mendalam di bandara halim perdanakusuma

Larut dalam kesedihan dengan tetesan airmata//aku tak perlu malu atas sebuah duka//airmata bagaikan pusaka jiwa

Ada duka dan doa di atas bencana//ada membawa makna//bahwa kematian dapat menimpa kita kapan saja//

Ketika nyawa telah tiada//menyesal pun tiada guna

Biarlah tetesan airmata sebagai doa//sebagai kesadaran jiwa//untuk tidak lupa pada Yang Maha Kuasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun