Sudah lama airmata ini entah kemana//aku kehilangan rasa//sampai hari ini tiba//duduk di depan layar kaca//tiba-tiba mataku berkaca-kaca
Tersiar kabar pesawat Sukhoi jatuh nun jauh di sana//pesawat canggih buatan rusia tak berdaya//membawa korban jiwa
Aku kini tak dapat menahan rasa//airmata jatuh begitu saja//melihat keluarga korban menunggu tanpa lelah dan putus asa//dalam duka yang mendalam di bandara halim perdanakusuma
Larut dalam kesedihan dengan tetesan airmata//aku tak perlu malu atas sebuah duka//airmata bagaikan pusaka jiwa
Ada duka dan doa di atas bencana//ada membawa makna//bahwa kematian dapat menimpa kita kapan saja//
Ketika nyawa telah tiada//menyesal pun tiada guna
Biarlah tetesan airmata sebagai doa//sebagai kesadaran jiwa//untuk tidak lupa pada Yang Maha Kuasa