Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Money

Lestarikan Lingkungan Internal dan Eksternal

4 Maret 2010   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:37 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari, Lestarikan Lingkungan, Dengan Mulai Melestarikan Hati Nurani dan Bervegetarian!!! Dengan selalu menjaga kelestarian lingkungan hati , maka akan ada hati yang ingin mengasihi lingkungan disekitar dan timbul kesadaran bervegetarian sebagai salah satu tindakan nyata mencegah pemanasan global [caption id="attachment_86363" align="aligncenter" width="275" caption="shirieen.blogspot.com"][/caption] Isu pemanasan global , akhir-akhir ini semakin mendapat perhatian masyarakat dunia. Karena masalah pemanasan global ini , memang sudah sangat mendesak untuk ditanggulangi. Bila tidak, maka tak terbayangkan bencana yang ditimbulkannya dikemudian hari. Berbagai daya upaya telah dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan pencemaran udara, sebagai penyebab utama pemanasan global ini. Tetapi yang selalu menjadi fokus adalah pelestarian lingkungan eksternal. Dimana pelestarian lingkungan internal menjadi terlupakan. * * * * * Langkah awal untuk melestarikan lingkungan hidup yang paling penting sesungguhnya adalah dimulai dengan adanya kesadaran untuk melestarikan lingkungan didalam diri kita masing-masing, yakni lingkungan hati kita yang telah tercemar. Lingkungan hati yang sediakalanya bersih dan asri telah terkontaminasi racun keserakahan, emosi , kebohongan, keculasan, kebencian, hawa nafsu seks , dan juga kerusakan moral etika secara umumnya. Sesungguhnya bukankah masalah ini adalah pencemaran lingkungan yang paling membahayakan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada lingkungan hidup? Masalah inilah yang seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih ekstra lagi dari semua pihak yang berkompeten. Bila lingkungan hati telah dilestarikan, maka akan mempengaruhi pribadi kita untuk hidup melestarikan lingkungan disekitar dengan hidup selaras dengan alam. Didalam lingkungan hati yang terawat, kemungkinan besar juga akan timbul keinginan untuk menjaga dan merawat lingkungan hidup diluar dengan sebaik-baiknya. Hidup selaras dengan alam dan menyatuh kedalamnya serta akan merasakan diri sebagai bagian dari alam. Dengan demikian setidaknya kita akan berpikir ulang ketika ingin melakukan sesuatu hal yang dapat merusak lingkungan hidup . Apabila lingkungan didalam diri masih belum terlestarikan, maka pelestarian lingkungan diluar yang kita lakukan hanyalah akan berupa kegiatan yang formalitas belaka. Hanya sekedar ikut-ikutan dan mengikuti seremoninya saja tanpa mengerti maknanya dan tujuan yang sesungguhnya. Bisa dikatakan bukan murni dari sebuah kesadaran yang berasal dari hati yang penuh cinta dan kasih. Demi sebuah kehidupan yang lebih baik di bumi. Karena , bila lingkungan hati telah dilestarikan maka apapun yang akan dilakukan adalah semata-mata demi hati yang mengasihi pada kehidupan ini. Selalu memikirkan demi kebaikan makhluk lain. Apakah kita menyadari , bahwa apapun yang kita pikirkan maupun yang dilakukan itu menimbulkan suatu energi bagi kehidupan ini? Apabila yang dipikirkan dan yang dilakukan adalah hal baik, tentunya akan menimbulkan energi positif bagi alam. Begitu pula bila yang dipikirkan dan yang dilakukan adalah sesuatu hal yang jahat atau buruk , maka akan menimbulkan energi negatif pada alam ini. [caption id="attachment_86646" align="aligncenter" width="300" caption="http://blogsehatnilna.wordpres.com"][/caption] Mungkin tanpa kita sadari, hanya dengan berada didalam rumah pun kita telah berperan mengakibatkan pemanasan global , mencemari lingkungan dan alam dengan berpikiran serakah atau bersikap emosi. Jadi sebenarnya dengan lingkungan hati yang selalu terjaga dalam keinsyafan nurani, kita pun telah turut serta berperan untuk mencegah pemanasan global yang lebih parah lagi dikemudian hari. Memang tidak hanya cukup demikian saja yang bisa kita lakukan. Masih perlu peran nyata dalam tindakan di kehidupan sehari-hari. Tidak sembarang membuang sampah, menggunakan kendaraan bermotor secara bijak dan melakukan perawatan secara baik . Menggunakan peralatan di rumah dengan semestinya. Melakukan penanaman pohon di pelarangan rumah. Tidak menggunakan bahan kimia secara sembarangan Inilah sedikit tindakan nyata yang minimal bisa kita lakukan. Dilain pihak, bisa pula dengan menganjurkan ataupun menggerakan tentang pelestarian lingkungan adalah cara yang baik pula. Salah satu tindakan nyata dari saya yang oleh panggilan hati nurani adalah dengan bervegetarian, tidak menkonsumsi daging . Perlu diketahui untuk menghasilkan 1 kg daging saja , akan dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo. Peternakan adalah penghasil emisi karbondioksida paling tinggi ( 20% )

PBB melaporkan bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, dimana hal ini berarti lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia bila digabungkan! Ini hanya dihitung dari emisi karbindioksida (CO2) yang dihasilkan, belum termasuk dari kotoran ternak yang menghasilkan gas metana (CH4) dimana 23 x lebih berbahaya dibandingkan dengan Karbon Dioksida (CO2) dan Nitrogen Oksida (NO) yang 300 kali lebih berbahaya dari karbondioksida (CO2).

Jumlah CO2 dari seekor sapi sama dengan jumlah CO2 yang dikeluarkan kendaraan yang berpergian sejauh 70.000 km. Lalu, seekor sapi seberat 550 kg dapat memproduksi kotoran kira-kira 14,6 ton setiap tahunnya, yang berarti berat ini setara dengan 10 mobil.

Perlu diketahui bahwa seorang yang bervegetarian , bila mengendarai SUV Hummer masih lebih bersahabat dengan lingkungan daripada seorang pemakan daging yang mengendarai sepeda sekalipun. Bayangkan betapa signifikannya peran nyata yang bisa kita berikan untuk mencegah pemanasan global dengan bervegetarian. Sesuatu hal yang ternyata begitu bermanfaatnya , tanpa kita sadari sebelumnya dari bervetarian. * * * * * Bumi ini adalah masa depan kehidupan, baik bagi diri sendiri, maupun bagi anak cucu kita. Oleh sebab itu adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan merawatnya, dimulai dengan selalu menjaga lingkungan hati nurani kita masing-masing, sehingga timbul kesadaran untuk tidak merusak lingkungan dengan pola hidup kita. Ayo, siapa berani memulai?! artikel dapat dilihat di blogdetik dan disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun