Bisa memiliki apa yang ingin dimiliki adalah kebahagiaan. Namun memiliki rasa kepemilikan atas apa yang dimiliki adalah penderitaan!
* + * + *
Manusia selalu ingin memiliki sesuatu yang ia rasa layak untuk dimiliki dalam hidupnya.
Anak, suami/istri, kekayaan, kemewahan, rumah dan mobil serta pakaian mahal.
Adakah yang salah?
Tentunya tidak, selama itu adalah hasil usaha dan cucuran keringatnya yang benar.
Manusia pantas menikmatinya selama itu bisa membahagiakan fisik dan batinnya
Yang salah adalah ketika setelah memiliki apa yang ingin kita miliki adalah timbul rasa kepemilikan yang begitu kuat. Yang kemudian membuat kita takut kehilangan.
Itu milikku, ini milikku. Semuanya milikku.
Setiap saat dihantui takut akan kehilangan milik kita.
Bukankah itu adalah penderitaan?
Bayangkanlah, ketika seseorang memiliki rasa kepemilikan atas kekayaannya, maka pada saat ia kehilangan kekayaannya pasti akan menyebabkannya ketakutan dan kemudian stres dan mungkin menjadi gila, kemudian bahkan bunuh diri. Ini hanyalah salah satu contoh saja.
Jadi, sebenarnya manusia yang seringkali menciptakan penderitaan atas hidupnya sendiri dengan rasa kepemilikan. Tidak bisa melepaskan keterikatan yang menyebabkan kemelekatan akan kebendaan.
Alangkah indahnya, bila bisa memiliki, namun bisa merasakan juga seakan-akan yang dimiliki itu adalah bukan miliki kita. Sehingga ketika ia hilangpun, kita tidak merasa kehilangan.
Memiliki dan kehilangan menjadi akan sama bahagianya.
Pada akhirnya, bahkan bukan hanya tanpa rasa kepemilikan, tetapi sampai pada tanpa rasa memiliki.
Namun berapa banyakkah diantara kita yang bisa memiliki hati semacam ini?!