Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

EmpaT

3 April 2012   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa angka 4 dianggap sial? Sebab dalam bahasa mandarin dilafal "si" yang artinya mati. Angka 4 juga seperti kursi terbalik, sehingga dianggap tidak baik.


Tentu dalam hal ini ada yang percaya. Ada juga yang menganggap hanya mitos dan lelucon.


Pernah ada teman minta dibelikan nomor perdana ponsel. Pesannya,"Tolong cari yang tidak ada angka empatnya ya!"


"Loh, kenapa?" saya mencoba menyelidiki.


"Kan angka empat angka sial!" katanya beralasan.


Susah memang kalau sudah percaya mati. Tidak bisa ditawar. Padahal belum tentu kebenarannya.


Sebenarnya bukan teman saya saja yang kukuh tidak mau menggunakan angka 4 pada nomor ponselnya.


Tetapi perusahan pembuat ponsel global sekelas Nokia pun sangat menghindari menggunakan angka 4.


Entah sudah berapa banyak seri ponsel yang dikeluarkan Nokia dari Finlandia. Tapi jangan heran kalau tidak ada produknya yang menggunakan angka 4. Khusus untuk dipasarkan di Asia.


Perhatikan saja seri yang dijual di Indonesia, angka 0 sampai 9, kecuali 4 digunakan Nokia untuk seri ponselnya.


Ada seri 1110, 2310, 3210, 5510, 6610, 7210, 8210, dan 9310. Tidak ada 4310, misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun