Kesusahan bila dihadapi, pada akhirnya bisa menjadi kemudahan. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri!
#
"Vegetarian? Gak deh. Repot banget kalau mau makannya!" itulah komentar yang keluar saat seorang teman mengetahui saya seorang vegan _sebutan untuk orang yang tidak mengkonsumsi daging.
Ada juga teman yang tertarik untuk belajar menjadi vegan. Manakala menyadari manfaatnya yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani.
Tapi ujung-ujungnya berkomentar,"Bagus sih. Cuma untuk saat ini susah kayaknya. Soalnya lebih banyak di luar aktivitasnya. Mau makannya itu yang susah!"
Apakah memang susah atau dibuat sebenarnya? Bisa jadi memang susah. Karena itu bila hanya niat saja, tentu belum cukup. Masih perlu yang namanya tekad kuat.
Dibuat susah karena dipikirkan susah. Kalau dipikir susah, akhirnya memang susah. Belum lagi susah hati mendengar omongan yang tidak simpati berkenaan dengan pandangan negatif tentang vegetarian.
Soal mencari menu makanan memang susah. Apa lagi kegiatannya lebih banyak di luar. Tetapi selama ini menjadi mudah bagi saya, karena selalu bawa dari rumah.
Begitu juga ketika kerja di luar kota dan tinggal di mess. Mudahnya karena pemilik perusahaan juga seorang vegan, sehingga disediakan masakan vegetarian.
Namun saat harus menerima pekerjaan di sebuah perusahaan dan tinggal di mess serta tidak ada fasilitas masakan vegetariannya. Karena tidak mungkin hanya untuk menyediakan satu menu vegetarian untuk katering ratusan orang.
Sempat bimbang juga bagaimana jadinya. Karena di dalam pabrik tidak ada dapurnya.
Kepalang basah sudah diterima. Pasti ada jalan nantinya. Yang penting tetap niat dan bertekad menjadi seorang vegan.