Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Wanita pun Menuntut Keperjakaan?

5 Desember 2012   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sampai saat ini, masih ada lelaki yang ingin memang sendiri dan menjajah wanita. Dalam soal keperawanan misalnya. Sebagian lelaki masih menuntut keperawanan pada pasangannya.

Karena itu pada malam pertama ia akan sibuk mencari-cari darah pada bagian kewanitaan istrinya.

Alasannya wajar, sebagai lelaki menginginkan istrinya masih suci. Kalau masih perawan itu tandanya wanita baik-baik. Karena bisa menjaga 'barangnya' yang paling berharga.

Menurut beberapa teman. Bisa memiliki istri ketika malam pertama masih perawan, ada kebanggaan tersendiri. Ada rasa puas. Wow!

Masalahnya, apakah lelaki itu sendiri masih perjaka pada malam pertama ini?

Sayangnya selama ini belum pernah mendengar ada wanita yang mempertanyakan dan menuntut keperjakaan seorang lelaki.

Belum pernah dengar atau terungkap seorang wanita minta cerai gara-gara menemukan suaminya sudah tidak perjaka lagi pada malam pertama.

Jadi dalam hal ini, ternyata lelaki masih ingin menang sendiri dan merasa lebih berhak menuntut keperawanan dari wanita.

Bagaimana dengan para wanita? Apakah kalian akan menuntut keperjakaan dari para pria? Maaf, kalau saya harus jujur mengaku sudah tidak perjaka lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun