Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Anda Bahagia? Mengapa Harus Mencari Kebahagiaan Itu?

13 Februari 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:38 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297619330165204299

Kebahagiaan adalah milik mereka yang bisa melepaskan, bukan milik mereka yang hidup dalam keterikatan atas segala keinginannya! [caption id="attachment_90563" align="alignleft" width="338" caption="GettyImages"][/caption]

*

Apa saya bahagia? Apakah Anda bahagia? Cukup kita jawab di dalam hati saja kebenarannya!

Yang jelas saat ini seringkali manusia hidup dalam ketidakbahagiaan. Mengalami kebahagiaan hanya kadang-kadang saja. Itupun lebih kepada rasa kebahagiaan yang semu.

Ketika kita menginginkan untuk memiliki sebuah telepon genggam terbaru dan terpenuhi, apakah hal itu bisa dikatakan kebahagiaan yang sesungguhnya?

Bukankah itu hanya semata karena perasaan bahagia saja karena keinginan terpenuhi? Bukan sebuah kebahagiaan yang muncul dari kedalaman hati.

Bagaimana bila keinginannya tidak terpenuhi? Jadi kebahagiaan yang ada hanya ditentukan dari sesuatu diluar diri kita.

Jaman sekarang kebahagiaan itu seperti barang mahal dan langkah. Kita harus mencari dan mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Ya, kebahagiaan itu sampai perlu kita membelinya. Bila perlu bukan dengan hanya mencari tetapi dengan mencurinya.

Demi untuk mendapatkan kebahagiaan kita mengadakan kegiatan-kegiatan tertentu untuk menciptakan kebahagiaan bagi diri kita. Bahkan terkadang harus mengadakan perjalanan jauh demi menemukan kebahagiaan yang kita inginkan, karena biaya bukan masalah bagi kita.

Tetapi banyak juga, orang-orang yang hidup pas-pasan pun terkadang demi untuk memenuhi kebahagiaannya terpaksa harus membelinya juga.

Standar kebahagiaan kita saat ini hanyalah lebih kepada pemenuhan segala keinginan kita. Ketika terpenuhi maka bahagialah kita. Tetapi yang namanya keinginan, sepertinya tidak akan ada habisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun