[caption id="attachment_161767" align="alignleft" width="264" caption="motivatorindonesia.net"][/caption]
Terlalu naif bila kita mengatakan bahwa kita tidak butuh orang semacam Mario Teguh. Dalam kata lain orang-orang yang berprofesi sebagai motivator. Karena kita hidup cukup berpedoman dengan membaca kitab suci dan sabda para nabi saja.
#
Kita tidak butuh Mario Teguh karena sebagai tuntunan hidup cukuplah kita berpegang pada kitab suci dan sabda nabi masing-masing. Bacalah dan pelajari kitab suci dan praktekkan apa yang dikatakan nabi junjungan kita. Bukanlah itu sudah lebih cukup? Demikian ada yang mengatakan.
Kalau demikian halnya, bukankah kita juga tidak butuh para penceramah yang harus dibayar mahal? Karena apa yang mereka ceramahkan toh kebanyakan bersumber dari kitab suci dan sabda para nabi.
Lebih baik kita baca saja kitab suci setiap hari di rumah. Tak perlu repot datang ke tempat ibadah. Toh sama saja.
Kalau begitu kita juga tidak butuh macam-macam guru. Cukup guru yang mengajarkan kita untuk membaca, agar kita nantinya mahir membaca.
Lalu kita juga tidak butuh buku-buku tafsir tentang kitab suci yang justru membuat kita bingung. Lebih baik baca saja langsung dari sumbernya, yakni kitab suci itu sendiri.
Tentu saja tidak demikian bukan? Bukankah itu naif sekali? Saya mengatakan demikian, karena saya sendiri naif.
Setiap manusia memiliki talentanya masing-masing dan saling membutuhkan. Saling melengkapi. Kita tidak bisa menyamaratakan setiap orang seperti kita.
Sebagian dari kita tetap masih butuh orang-orang semacam Mario Teguh dan para penceramah untuk mengingatkan dan menyadarkan kita.