Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaklumi dan Memahami

26 Februari 2022   10:50 Diperbarui: 26 Februari 2022   10:51 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Diolah dari postwrap 

Kerap kali kita tidak mau memahami penyebab seseorang melakukan kesalahan sehingga kita merasa layak untuk memberikan  hukuman atau penghakiman.

Hidup bukan sekadar urusan kalau kamu salah memang layak dihukum. Namun, dalam urusan hukum memang tidak memberikan peluang untuk memberikan alasan apapun.

Misalnya seorang pencuri tidak akan terhindar dari hukuman dengan memberikan alasan mencuri karena takada uang buat beli susu anak. Ya, mencuri harus dihukum. Ada pasalnya. 

Seorang koruptor juga tidak akan terbebas dari hukuman dengan alasan ia korupsi karena ingin membantu orang susah. Mencuri apapun alasannya tetap saja salah. 

Itulah perlunya hakim yang bijaksana dalam memutuskan  perkara tanpa melupakan susu kemanusiaan. 

Dalam kehidupan ini   sisi nilai kemanusiaan menjadi hal yang penting dan ini tidak bisa hanya menilai  dengan hukuman. 

Memaklumi kesalahan orang lain bukan berarti juga membenarkan kesalahannya. Yang sering luput dari penglihatan kita adalah di balik sebuah kesalahan ada kebenarannya. 

Yang mesti kita pahami dengan benar mengapa seseorang melakukan kesalahan?

Kebenaran ini yang patut kita hargai juga. Urusan kesalahan menjadi bukan sekadar kita memaklumi, tetapi peduli dan membantu mengatasi kesalahan tersebut. 

Bingung? Saya sendiri yang menulis sebenarnya bingung juga apa maksudnya. Jangan ikut bingung. Lanjut baca saja. 

Apa yang tertulis terinspirasi dari video inspiratif yang pernah saya tonton. Kisahnya sangat mengharukan, sehingga tak kuasa saya menahan air mata agar tidak jatuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun