Apakah ia sudah paham dengan peraturan menteri ini?Â
Saya yakin ia berkomentar demikian karena saat yang berbicara adalah yang kontra yang mempermasalahkan aturan ini akan menimbulkan  efek seks bebas sehingga dianggap melegalkan zina.Â
Luar biasa.Â
Saat ini saya tidak berani menanggapi karena memang belum paham masalahnya. Intinya tidak mau mendiskusikan hal yang saya sendiri belum paham.Â
Setelah di Kompasiana menjadi "Topik Pilihan" dan membaca beberapa artikel baru mulai sedikit terbuka pemahaman tentang aturan ini.Â
Yang menjadi fokus saya adalah komentar dari rekan saya yang mengatakan bahwa menteri tidak benar.Â
Menteri yang tidak benar atau omongan rekan saya ini  yang tidak benar?Â
Sekarang saya malah takut jadi ikut tidak benar gara-gara mau membahas ketakbenaran masalah ini.Â
Yang saya paham memang tidak sedikit di antara kita sering tanpa sadar berkomentar tentang suatu hal yang sebenarnya kita sendiri tidak paham sepenuhnya. Termasuk saya tentunya.Â
Acap kali otak baru mau berpikir dan hati menganalisa, mulut atau jari sudah mendahului. Jadinya asbun atau astik. Asal bunyi atau asal tik.
Hal ini banyak terjadi, bukan?Â