Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beragama dalam Omong Kosong

13 Oktober 2021   20:15 Diperbarui: 14 Oktober 2021   08:39 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :diolah dari postwrap 

Aku kehilangan  kata melihat realitas yang ada 

Rumah-rumah ibadah berdiri megah di mana-mana 

Firman-firman bergema masuk ke telinga 

Namun, apa yang bertolak belakang terjadi di depan mata 

Melihat perilaku umat beragama 

Kebenaran yang berkumandang belum menyentuh jiwa 

Kebaikan menjadi hampa 

Dosa-dosa begitu nyata 

Aku pun tak kuasa menolak tergoda 

Melihat kondisi di luar sana aku pun serupa

Bukan ajaran agama yang berdusta, tetapi aku yang omong kosong dalam beragama 

Hanya mendengar dengan telinga, membaca dengan mata 

Agama sekadar untuk data 

Bila ada yang bertanya ada jawaban tersedia 

Sendiri tak menjaga agama dalam perilaku dengan mulia

Apakah ini bukan menghina? 

@refleksihati 13 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun