Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita dalam Omong Kosong

8 Oktober 2021   06:52 Diperbarui: 8 Oktober 2021   07:04 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada salah membanggakan kelebihan anak sendiri, hanya saja tidak perlu sambil merendahkan  anak yang lain. Peribahasa menyelam sambil minum air tak perlu dibawa. 

Lebih baik pakai peribahasa lain ladang lain belakang, lain anak lain kelebihannya. Setiap anak tidak bisa dibanding-bandingkan. 

Karena punya kemampuan dan keunikannya sendiri. Membandingkan hanya akan memunculkan luka tanpa merasakan.

Kembali ke bus umum yang sedang melaju di keramaian jalan. 

Jawaban sang pria  sungguh mengejutkan dan seketika membuat malu atau menjadi tidak enak hati  wanita baya itu. 

Apa jawaban sang pria?

Ia mengatakan bahwa pada umur 25 tahun sebenarnya sudah membeli mobil, tetapi demi kenyamanan  ibunya bisa ke mana-mana naik mobil pribadi, ia lebih memilih naik kendaraan umum. Jadi, bukan takmampu beli seperti perkiraan. 

Seakan-akan hendak mengatakan bahwa ia rela naik kendaraan umum demi kebahagiaan  ibunya. Sementara anak wanita baya itu malah enak-enak naik mobil pribadi, sedangkan ibunya harus repot naik kendaraan umum. 

Sayang pembicaraan tidak berlanjut, bus sudah sampai tujuan. Saya pun mau ikut turun. 

Berharap cerita ini juga bisa membawa kita pada tujuan masing-masing.  Setiap cerita punya perjalanannya. 

@cermindiri 07 Oktober 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun