Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Empati yang Jadi Omong Kosong

8 Agustus 2021   22:45 Diperbarui: 9 Agustus 2021   22:09 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : postwrap/katedrarajawen 

Empati. Masihkah ada? Coba meraba-raba dan merasa-rasai. 


Hidup akan hilang kendali ketika empati tiada lagi. Manusia bisa melakukan hal yang tidak manusiawi. 

Ketika empati ini masih ada akan menyadarkan diri saat hendak menyakiti. Bagaimana itu terjadi pada diri sendiri?

Bila empati masih berfungsi, maka akan menahan diri untuk tidak melakukan  apa yang tidak ingin ia alami. 

Namun, hari-hari kini yang terjadi. Ketika berita kematian silih berganti; ketika ada suara minta dikasihi. 

Tetap masih takpeduli, lebih memikirkan perut sendiri. Bertahan dalam kekerasan hati. 

Aku sungguh mengerti dan paham akan hal ini.  Karena ini yang terjadi pada diriku sendiri. 

@refleksihati 08 Agustus 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun