Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Orang Baik Bertemu Kebaikan Bisa Jadi Omong Kosong

2 Juni 2021   07:04 Diperbarui: 2 Juni 2021   17:47 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat  serombongan  biksu hendak menyeberangi sungai, mereka bertemu seorang gadis yang juga hendak menyeberang. Namun ia tak berani, sebab air sungai begitu deras. 

Para biksu yang berpantang  bersentuhan dengan wanita takbisa berbuat apa-apa. Mereka saling mendorong untuk menolong wanita itu. 

Sang Guru yang melihat muridnya takada yang berusaha menolong lalu spontan menggendong wanita itu menyeberangi sungai. 

Bagaimana ini? Biksu cabul. Guru omong kosong. Berbagai pikiran buruk berkecamuk dalam pikiran para murid. Mau protes takberani. 

Memahami hal ini, Sang Guru berkata, "Saya sudah melepaskan wanita itu di sana, kalian masih menggendongnya sampai di sini."

Tindakan orang bijak itu memang sering disalahpahami, tetapi mereka takpeduli. Karena kebaikan dan ketulusannya murni. Ini terbalik yang dialami penulis, acap kali disalahpahami sebagai orang bijak, padahal baru jadi keinginan dan sedang belajar.

Pernah saat ada kegiatan di tempat ibadah. Tiba-tiba seorang ibu jatuh pingsan saat hendak turun ke lantai satu. 

Saya melihat kejadian segera menghampiri, sebagian besar pria yang berada dekat kejadian bingung. Mungkin mau  menolong, tetapi ingat  ada pantangan di tempat ibadah pria dan wanita tidak boleh bersentuhan. 

Akhirnya saya yang datang  bak pahlawan menangani keadaan  memberi pertolongan pertama sambil menyuruh memanggil wanita dewasa untuk membantu. 

Saat itu saya bisa bijak karena ingat kisah biksu menggendong gadis menyeberangi sungai. Di lain waktu saya lupa dan  bersentuhan dengan wanita, padahal  ia  sedang tidak membutuhkan pertolongan. 

@cermindiri 01 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun