Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Orang Baik Bertemu Kebaikan Bisa Jadi Omong Kosong

2 Juni 2021   07:04 Diperbarui: 2 Juni 2021   17:47 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian salah satu berkata, "Silakan kamu ambil duluan."

"Kamu aja  duluan," yang dipersilakan membalas. 

"Gak apa kamu aja."

"Udah, kamu aja."

Bayangkan, bila kita yang berada di belakang mereka. Bagaimana suasana hati kita saat itu. 

Apakah semua cerita ini omong kosong? Paling tidak saya pernah menjadi saksi mata pada kondisi ini. Jangan-jangan? 

Setiap Peristiwa dan Proses Kehidupan Adalah Jalan Menjadi Bijak

Proses atau perjalanan kehidupan sejatinya mengajarkan kepada kita menjadi orang yang bijak menyikapi situasi. Di mana pada saat itu kita tampil menjadi pahlawan menyelamatkan situasi. 

Namun sering kali bila bicara soal bijak kadang kita merasa alergi. Berpikir menjadi orang bijak itu sesuatu di luar diri. Padahal semestinya menjadi tujuan hidup kita. 

Setiap peristiwa kehidupan pasti ada pembelajaran untuk mengasah kebijaksanaan kita. Tergantung kita mau atau tidak kita mengasahnya sehingga pedang kebijaksanaan semakin menjadi tajam. 

Tindakan orang bijak kadang tampak tak berperasaan dan sering tak  dimengerti. Namun mereka takpeduli dan tetap berteguh pada jalananya.

Seperti kisah seorang biksu yang menggendong seorang gadis menyeberangi sungai yang menimbulkan kehebohan di antara para biksu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun