Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu pun Rela Omong Kosong

29 April 2021   00:43 Diperbarui: 29 April 2021   05:32 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: diolah dari postwrap dan cartoonpictures

Katedrarajawen  _Ada hal yang aku takmengerti, Ibu berkali-kali melakukan hal ini. 

Kala itu bila ada makanan enak tersaji. 

Ibu akan berkata, "Makanlah, Nak. Ibu sudah kenyang sekali."

Aku pun makan dengan nikmat sampai perut penuh terisi. 

Di lain hari,  "Makanlah, Nak. Kebetulan  Ibu tidak suka makanan ini." 

Aku makan dengan lalap sekali. Tak perlu banyak berpikir lagi. 

Sampai hari ini masih terjadi, Ibu tetap dengan kata-kata yang sudah terucap entah berapa kali. 

Namun kini aku mengerti, demi semua ini, Ibu harus rela  menahan lapar dan kesukaannya sendiri. 

Dan omong kosong ini takboleh lagi terjadi. Waktunya berganti posisi. 

Makanlah, Bu. Aku belum  lapar dan tidak suka makanan ini. Silakan  Ibu yang nikmati.

@cermindiri 28 April 2021

Catatan: Terinspirasi dari  puisi  INI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun