Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Omong Kosong Nurani Telah Mati

26 Maret 2021   12:58 Diperbarui: 26 Maret 2021   16:49 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: diolah dari postwrap dan cartoonpictures

Katedrarajawen  _Tolong jangan katakan nurani sudah mati. Sebab nurani itu abadi. Raga boleh hancur, tetapi tidak dengan nurani. Ia adalah roh suci. 

Nurani bersuara  tiada berhenti. Omong kosong bila manusia tak memiliki intuisi. Hanya telinga ini yang sudah tuli. Terhalang kebodohan diri.  Oleh sebab itu suara nurani  tak terdengar lagi. 

Nurani adalah tuan sejati. Setiap manusia memiliki. Namun ia terpenjara kini. Suara nurani takpernah berhenti. Mengingatkan akan kebenaran yang mesti diikuti. Sayang, suaranya terbungkam sang aku sebagai  tirani. 

Aku sering kali berteriak gagah berani  urusan kebebasan beropini. Taksadar acap kali membungkam suara nurani sendiri.

@refleksihati 26 Maret 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun