Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Omong Kosong Moeldoko Ketum Partai Demokrat

5 Maret 2021   18:36 Diperbarui: 6 Maret 2021   00:31 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/katedrarajawen

Bang sini, Bang. Lihat  tuh di tivi. 

Ada apa, Ri? Oh, Pak Moeldoko terpilih jadi Ketum Partai Demokrat yang baru menggantikan  AHY anak Pak SBY. 

Kok bisa ya? Pasti ini bakal dianggap omong kosong sama mereka yang di seberang. 

Ini kan udah pakai acara KLB, Ri. Jadi resmi. 

Ya, itu versi mereka. Bagi yang di seberang ini ilegal. Gak benar. Lihat tuh di tivi lagi. AHY udah ngomong kalau dia masih Ketum yang sah. Seru nih, Bang. 

Soal resmi atau ilegal gak usah kita urusin. Itu urusan mereka. 

Iya sih, Bang. 

Semua ini gara-gara kegenitan sang Ketum aja pakai acara ngomong kudeta segala ke publik. Itu kan masalah internal yang mestinya diselesaikan baik-baik secara internal aja. 

Iya, Abang bisa ngomong gitu. Waktu itu aja Abang ada masalah sama bini Abang curhat sama aku. Terus curhat lagi sama si itu. Sama yang di sana lagi. Hayo, ngaku. 

Waduh, kamu ini, Ri. Ini  masalah internal Abang yang udah berlalu, jangan diungkap lagi dong. Nanti jadi heboh. Celaka.

Makanya Abang udah insyaf. Kalau ada masalah internal keluarga Abang gak bakal curhat ke sana sini lagi. Apalagi sama kamu dan curhat di medsos. Mending curhat sama Tuhan aja. Aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun