Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meriang dalam Dosa

4 Februari 2021   14:53 Diperbarui: 4 Februari 2021   15:11 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen  _Ia duduk dengan muka pucat kesi. Ada gelisah yang tak dimengerti. Entah apa yang terjadi. Hendak bersuara, tetapi terhenti. Mengapa begini? 

Akhirnya muncul pengakuan, "Aku berbuat salah. Aku berdosa!" 

Mengalir air mata. Ada sesal dan sesak yang tak terwakili kata. Penyesalan tiada terkira. Bila nurani masih bekerja. Ada meriang dalam dosa. 

Sementara aku, dosa bertambah pun masih bisa tertawa. Tak merasa apa-apa. Menunjukkan dosa dalam bangga. Entah nurani di mana. Apa aku masih manusia? Lupa. Meriang, hanya  bila uang takada. 

@refleksihati 04 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun