Menulis sebagai Jalan Doa

Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka BERDOALAH untuk kebaikan.

WS Rendra

 

Bila saja ada niat yang mengisi  di dalam diri, tiada lagi yang dapat menghalangi. Jalan kebaikan akan selalu menemukan caranya untuk berbagi. 

Sejatinya apapun yang kita miliki dapat berguna bagi kehidupan ini. Raga dengan kedua tangan dan kaki. Mata, telinga, mulut, dan apalagi hati. Semua memiliki fungsi dan arti. 

Tidak ada alasan yang dapat menghalangi untuk  penyaluran kebaikan bila mengikuti suara nurani. Jangan membodohi diri dengan pengertian sendiri. 

Walau tak punya uang dan mulut terkunci. Tak ada satupun barang bernilai untuk memberi. Namun yang pasti masih memiliki hati. Berdoa dengan hati demi kebaikan adalah yang terbaik sebagai solusi. 

Selain itu apalagi? Menulis pun dapat menjadi jalan terbaik untuk berbagi saat merasa tidak ada yang dimiliki lagi. Asalkan ada niat nan suci. 

Jangan remehkan kata-kata yang tereja. Sedikit banyak bisa memiliki makna. Bernilai bagai mutiara. Bahkan kata-kata yang sudah berkelana sekian lama dari dahulu  sampai hari ini terbaca. Tetap berharga tiada tara. 

Tidak sedikit mengubah dan mencerahkan anak-anak manusia. Menerangi kehidupan tatkala kegelapan melanda. Sebab di dalam kata-kata ada cahaya. 

Janganlah ragu bila menulis bisa menjadi jalan doa untuk kebaikan bagi sesama bukan hanya di dunia. Bahkan mencapai luasnya semesta. Ruang dan waktu tak membatasi kekuatan doa.

Sebagaimana pesan 'BERDOALAH untuk kebaikan' dari penyair bijaksana Rendra,   menulis bukan sekadar untuk berbagi, tetapi juga menjadi doa. 

@refleksihati25092020