Acuh dan Geming dalam Kesalahan Makna

"Lihat ini. Baca!" 

Geming menyodorkan  ponsel cerdasnya ke arah Acuh. Terbaca: Para pendemo tak bergeming sedikitpun, walau polisi sudah meminta mereka membubarkan diri. 

"Jadi bukan kau saja yang tak dipahami. Aku juga, kawan, " seru Geming. 

Acuh menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir. Mengapa orang demikian mudah melakukan kesalahan seenaknya. Apa mereka tidak mengerti? 

"Kenapa bisa begitu ya? Kesalahan ini sampai berlarut. Terus berulang," Acuh berusaha mencari jawaban. 

"Maaf, kawan. Saya ceramah sedikit deh. Biar kamu tambah bingung."

Geming melirik ke arah Acuh untuk melihat reaksinya. Diam.  Geming melanjutkan. 

"Bagaimana mereka mau memerbaiki kesalahan, kalau kesalahannya saja tak tahu? Jadi, kesalahan itu sudah dianggap sebagai kebenaran, sehingga mereka lakukan terus. Paham?" 

"Saya paham. Mereka yang tak paham-paham," Acuh menjawab dengan nada sedikit kesal. 

Geming melanjutkan,"Bisa juga mereka sudah ada yang mengingatkan, tetapi mereka tidak mau menerima. Percaya buta dengan apa yang sudah dianggap benar versi mereka."

Lagi Geming melirik ke Acuh yang sepertinya serius menyimak.