Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muncul Tuhan Kedua?

30 Juni 2020   11:32 Diperbarui: 30 Juni 2020   21:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Kalau ke gereja cuma mau jadi kaya atau cari kesembuhan. Bisa jadi akan kecewa. Lebih baik ke dukun saja. Lebih cepat hasilnya.   Kalau sama Tuhan  ada prosedurnya. 

Dia cerita di kampungnya banyak dukun yang bisa bikin orang cepat kaya dan cepat sembuh. Orang sakit ditiup  langsung sembuh. Mau kaya, duit bisa muncul sendiri. Bagaimana tidak percaya? Ini bukan omong kosong. 

Inilah masa pencobaan keimanan. Manusia lebih suka yang instan. Buktinya mie instan mengandung ini dan itu yang membahayakan kesehatan orang tetap doyan. 

Yang penting itu nyata. Mie instan bisa langsung bikin kenyang. Masaknya gampang. Bikin kantong ringan pula. Apalagi bisa utang di warung sebelah. 

Begitu pula dengan kehadiran nabi palsu atau yang dibilang tuhan kedua. Mereka secara nyata bisa memberikan bukti. Kekayaan dan kesembuhan. Terpesonalah manusia. 

Walau itu dianggap kesesatan. Menduakan Tuhan. Persetan. Yang penting bisa kaya dan ada kesembuhan. Anggap saja ini kehendak Tuhan. Loh, bisa begitu? 

Ya, biasalah. Namanya manusia. Apa yang tidak bisa dilakukan dan jadi bahan akal-akalan? 

@cerminperistiwa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun