Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atas Nama Kritik

29 Juni 2020   17:59 Diperbarui: 29 Juni 2020   19:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _

Atas nama kritik. Yang tidak bermasalah jadi masalah. Yang benar pun bisa jadi salah. Masalahnya hanya di tak suka. 

Atas nama kritik. Selalu ada pembenaran demi kebaikan. Yang ada semata melampiaskan kebencian. 

Atas nama kritik. Bisa berkata sesukanya. Tak ada lagi etika. Sesungguhnya hanya untuk menghina. 

Atas nama kritik. Seakan penuh perhatian. Di baliknya hanya untuk menyalahkan. Membuktikan dirinya saja yang benar. 

Atas nama kritik. Tak sungkan membodoh-bodohkan. Seakan dirinya yang paling pintar. 

Atas nama kritik. Bisa seenaknya merendahkan. Tanpa sungkan. Tanpa kesopanan. 

Atas nama kritik. Yang sesungguhnya pintar telah kehilangan adab. Lupa diri. Lupa nurani. 

Beginilah dunia yang serba dengan penyalahgunaan. Penyalahgunaan obat terlarang. Penyalahgunaan agama. Sekarang. Marak penyalahgunaan kritikan dengan tujuan dalam persembunyian. 

@refleksihati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun