Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Sekadar Makan

15 Juni 2020   10:20 Diperbarui: 15 Juni 2020   12:55 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _Siapa yang hidup tidak perlu makan? Makan adalah kebutuhan utama. 

Ini tak dapat dibantah, niscaya. Tetapi hidup bukan untuk makan saja. 

Setiap manusia tahu makan. Namun tidak semua tahu menikmatinya. 

Ada yang sekadar makan. Ada yang langsung main telan. Ada yang bahkan tidak tahu lagi rasa makanan yang dimakan. 

Selagi makan, pikiran ke utang. Saat makan, malah sibuk bicara. Ketika makan, pikiran jalan-jalan. 

Demi makan, mengolah  dengan berbagai cara. Demi mengundang selera. Tak masalah soal harga. 

Nyatanya, saat makan tiba. Nikmat pun tak terasa. Sebab masih sibuk memikirkan kerja. Makan terburu-buru bagai dikejar setan. 

Ada kata-kata kebenaran yang sederhana "Saat makan, makanlah." 

Saat makanan sudah dihilangkan di meja. Masih juga sibuk melakukan hal lainnya. 

Satu tangan memegang sendok, satu tangan lagi memegang telepon pintar. 

Tak disadari dibodohi telepon pintar sendiri. Ketika makan, tak lagi fokus pada makanan. Mata lebih menatap layar telepon sebagai mainan. 

Makan, bukan yang utama lagi. Sekadar sampingan. Yang disamping malah jadi yang utama. Menyedihkan. 

@bercermindiri 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun