Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merasa Bersalah yang Salah atau Benar?

14 Februari 2020   00:25 Diperbarui: 14 Februari 2020   01:04 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Di perempatan jalan, saat lampu merah biasanya ada anak-anak jalanan yang membagikan amplop kosong. Umumnya ada tulisan yang intinya minta sumbangan.

Sekian lama sudah tidak begitu respek. Karena sudah beberapa kali saya melihat secara langsung, uang yang mereka dapatkan disetor kepada seseorang yang menunggu di tempat tertentu. Biasanya di warung. 

Bahkan saking gregetnya, saya pernah menuliskan hal ini untuk mendapat perhatian lihat berwenang. Karena anak-anak ini menjadi semacam sapi perahan. 

Namun hari itu, saat pergi dengan anak yang masih sekolah di SMK. Pada momen itu kebetulan ada seorang anak membagikan sebuah amplop. 

Seketika saya berikan kepada anak, sambil berkata, "Isi, De." Sekalian mau tes kemurahan hatinya. Itu tujuan awalnya. 

Dia mengeluarkan dompet ,"Lima ribu ya, Pi." Spontan saya jawab,"Dua ribu aja." karena saya lihat ada lembaran dua ribu di dompetnya. 

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan tanpa masalah. Tidak juga membahas tersebut. Sebab tujuan utama kami adalah untuk membeli perlengkapan gitar. 

Baru setelah pulang, timbul pikiran tidak nyaman. Ada semacam perasaan bersalah. Apa yang salah? 

Bersalah merasa menghalangi niat baik anak. Ingin ia murah hati. Saya malah mengurangi. 

Dengan uang jajan yang pas - padan, ia masih rela mengeluarkan lima ribuannya. Saya sendiri justru membatasi. Apa pula ini? 

Di lain sisi, saya juga merasa sudah tepat untuk membatasi. Puas  dengan tindakannya mau memberi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun