Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UAS, Jin Kafir dan Jujur

19 Agustus 2019   12:28 Diperbarui: 19 Agustus 2019   12:33 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva|katedrarajawen

Ustaz Abdul Somad (UAS) memang kondang. Banyak pengikut dan diundang ceramah ke mana-mana. Punya gaya tersendiri kalau bicara. Suka bercanda juga. Belajar ilmu agama sampai ke Universitas Al-Azhar dan  Maroko. 

Berita tentang UAS sepertinya tak pernah berhenti. Hari-hari ini sedang heboh beredar video ceramahnya. Karena mengatakan ada jin kafir di dalam salib. Ramailah jagad media sosial. 

Ada yang menyayangkan. Bahkan ada menuduh ini sudah penistaan agama. Ada pihak yang sudah membuat laporan ke polisi.

Sementara menurut UAS, apa yang disampaikan sudah sekitar 3 tahun yang lalu. Lagipula apa yang disampaikan hanya untuk kalangan sendiri di ruang tertutup. 

Mungkin UAS lupa,  sekarang zaman keterbukaan. Apa yang bisa ditutupi? Jangankan kata-kata yang keluar dengan keras suaranya. Bisik-bisik saja bisa kedengaran ke mana-mana.

Dari video yang beredar, fokus saya malah bukan soal jin kafir. Tak mengerti urusan kafir-kafiran soalnya. Tetapi gaya lucu-lucuan UAS memeragakan posisi Yesus yang ada di salib. Jujur jadi risih.

Masalah agama dari dahulu sampai kini selalu menjadi urusan sensitif. Lebih sering memicu emosi daripada menggunakan akal sehat. 

Apa yang dilakukan UAS, dalam ceramah membahas agama lain. Kalau mau jujur sudah sering terjadi di sekitar kita. Di rumah ibadah atau dari mulut ke mulut.

Dari masjid saya pernah bukan sekali atau dua kali dengar penceramah melalui pengeras suara menjelekkan agama Kristen.

Saat saya duduk dalam gereja, pendeta menjelekkan agama Islam. Menyindir agama Buddha atau Kong Fu Cu. Mantan agama lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun