Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sama

7 Juli 2019   12:16 Diperbarui: 7 Juli 2019   12:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva|katedrarajawen

Entah berapa kali sudah terjadi. Makhluk macam aku ini melakukan apa yang dihakimi. Tanpa rasa dan tak tahu diri. Berbuat apa yang dituduh walau tak mirip sekali.

Kamu, kalian tukang  nynyir, bisanya iri dan dengki.

Kamu, kalian tukang fitnah dan penyebar benci.

Kamu, kalian pembohong dan curang tak punya hati. 

Kamu, kalian pencuri dan makan uang rakyat,  korupsi.

Coba pikir sekali lagi dan lebih dalam lagi. Sesungguhnya apa yang terjadi. Berkaca pada nurani. Entah suara mana yang berkata seperti ini.

Seakan engkau hendak berkata: 

Hei, kamu, kalian jangan jadi tukang nyinyir, fitnah dan korupsi. Jangan jadi pembohong dan suka membenci. Biar engkau yang lakukan semua itu sendiri.

Aku pura-pura tak mengerti. Berusaha menutup hati.

Tak berani menyadari. Membenarkan kesalahan orang lain, semua kesalahan itu dilakukan seorang diri. 

#Refleksihatimenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun