Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menumpuk dan Memupuk

24 Oktober 2018   09:56 Diperbarui: 24 Oktober 2018   10:02 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah ada yang lebih berarti?  Dalam perjalanan hidup ada pilihan yang terjadi. Antara duniawi dan rohani. Keseimbangan yang terbaik di antara semua ini.

Namun memang tiada mudah untuk memilih. Sebab kelengahan lebih sering merasuki hati. Bingung dan tak mengerti. Hingga langkah menuntun menumpuk benda materi.

Muncullah persepsi menumpuk materi adalah segalanya dalam hidup ini. Mencari kekayaan memenuhi aktivitas sehari-hari. Itulah yang mesti terjadi. Bila tidak hidup ini akan merugi. Itulah sebabnya demi materi ini, manusia rela membunuh nuraninya sendiri.

Inilah realitas yang tak dapat dipungkiri. Memaknai kesuksesan hidup dengan bertumpuk-tumpuknya materi. Lupakan apa yang sejati.

Bahwa yang sejati adalah memupuk kebaikan hati, agar bersemi tumbuh benih-benih untuk mengasihi. Yang lebih utama lagi, memupuk kebaikan sebagai jalan subur untuk kembali. Kembali ke tempat sebagaimana mesti. Bertemu Sang Kekasih yang selalu menanti.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun