Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sepele

18 September 2018   06:38 Diperbarui: 18 September 2018   08:48 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setetes air bisa dianggap sepele tak berarti, membuangnya pun tak akan merasa rugi. Apa yang perlu dibahas hal sepele begini?

Bila sejenak memahami, mungkin timbul sesal diri, air seluas samudra berasal dari tetesan demi tetesan air hari demi hari.

Bila suatu hari berada di padang tandus diiringi teriknya panas matahari, pasti akan sangat mengerti. Setetes air tiada ternilai lagi.

Sebutir nasi apalah arti. Sisakan di piring setiap hari. Dibuang begitu saja siapa yang peduli. Apa masalahnya sepele begini? Hanya satu biji!

Adakah berpikir dengan jernih, bahwa puluhan atau ratusan biji nasi di atas piring berawal dari benih satu biji?

Beginilah hidup ini, tak peduli hal sepele membuat hidup merugi. Berpuluh sampai beribu kesalahan berawal dari menyepelekan kesalahan satu kali. Berkata pada diri,, tak apa - apa cuma satu kali ini.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun