Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Bila Sudah Jatuh, Terinjak, dan Tertimpa Tangga Pula?

30 Mei 2018   13:15 Diperbarui: 30 Mei 2018   13:34 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Video lucu tapi bermakna. Ketika menonton video di status WhatsApp teman, kesan pertama yang muncul lucu dan tertawa. Ini mungkin karena kebiasaan suka menertawakan kemalangan orang lain.

Bagaimana tidak malang kuadrat namanya? Itu sebab saya memberi komentar di status tersebut,"Ini ibarat sudah jatuh terinjak orang, tertimpa tangga lagi."

Penasaran ceritanya? Baiklah, kita mulai. Seorang pemuda naik motor, mendadak berhenti karena melihat seorang pengemis di pinggir jalan.

Pasti karena niat baik, pemuda ini hendak memberikan uang untuk pengemis itu. Di keluarkan dompetnya. Ketika hendak mengambil uang, dompetnya dijambret. Spontan ia mengejar si penjambret.

Si pengemudi ternyata adalah temannya si penjambret yang menyamar, lalu membawa kabur motor pemuda itu. Si pemuda ketika balik ke tempat semua panik melihat motornya sudah raib. Lalu hendak menelepon, pada saat itu smartphone-nya dijambret.

Dalam waktu singkat pemuda itu kehilangan dompet, motor dan smartphone. Padahal awalnya ia berniat baik memberi sedekah kepada pengemis.

Kalau lihat sekilas memang lucu ceritanya. Tetapi bila melihat lebih dalam lagi, ada makna yang didapat menjadi pembelajaran hidup.

Sebuah niat untuk berbuat hal yang baik, pada saat yang bersamaan belum tentu akan mendapat balasan yang baik. Bisa saja malah mendapat hal yang sebaliknya.

Seperti halnya ketika kita berniat baik untuk menolong seseorang, bisa saja malah dicurigai. Namun tentu ini tidak boleh membuat layu benih-benih kebajikan yang ada di dalam diri.

Tetap percaya bahwa niat dan perbuatan baik pasti akan mendapatkan buah yang baik pada waktunya. Sementara jadikan kemalangan atau ketidakbaikan yang didapat untuk berintrospeksi diri dan belajar tentang keikhlasan saat harus kehilangan.

Tidak lupa, walau dalam kekecewaan dan kesedihan karena harus kehilangan, pikiran positif tetap dikembangkan. Percaya pasti akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun