Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Permata Kehidupan

20 April 2018   11:03 Diperbarui: 20 April 2018   11:11 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permata memerlukan gesekan untuk dapat memolesnya hingga jadi berkilau. Begitu juga manusia. Tidak ada manusia yang luar biasa tanpa melewati cobaan. Cobaan berat adalah sarana agar bisa mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. [ Konfusius ]

Begitu mudahnya bicara cobaan, ketika menghadapi tidak sedikit yang menyerah berputus asa. Mencari jalan pintas pergi ke alam baka.

Berpikir hidup ini akan akan bebas dari masalah dan derita, sungguh bukan sikap yang dewasa. Takut menghadapi masalah akan kehilangan pembelajaran hidup yang berharga.

Ketika dalam ketidaktahuan menjadi pengecut menghadapi masalah yang ada. Tidak mengerti dalam setiap masalah memiliki makna.

Dalam kebijaksanaan akan dapat memahami bahwa setiap masalah bagaikan butiran-butiran permata yang akan menjadikan manusia memiliki kekayaan yang sesungguhnya.

Pembelajaran yang sangat sederhana, sebutir permata menjadi berharga, sebab melalui proses yang panjang ibarat kata, derita dan cucuran air mata.

Sejatinya, bersyukurlah bila ada masalah yang menimpa, sebab akan menjadikan diri bertambah kuat dan dewasa. Berpikirlah bahwa ini adalah cara Tuhan mengajar kepada diri ini secara nyata.

Tak berarti bila berteori saja, alami dan rasakan masalah menjadi bara untuk kehidupan yang bercahaya.

|Refleksihatiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun