Mabuk Kesalahan, manalah  ada penyesalan. Dalam mabuk kesalahan, yang ada merasa dalam kebenaran. Lupa daratan, berjalan di angan-angan.
Bagaikan mabuk minuman, telah kehilangan kesadaran. Omongan tak karuan, penuh kebanggaan. Begitulah manusia yang sedang mabuk kesalahan.
Tak sungkan, pamer kesalahan. Diingatkan, balik menyalahkan. Dalam kesalahan, masih merasa sebagai pemegang kuasa kebenaran.
Inilah hidup manusia pada kekinian. Di mana-mana dalam mabuk kesalahan. Akhirnya tercipta panggung pertunjukan saling menyalahkan.
Tingginya pendidikan bukan jaminan, tidak terjebak dalam mabuk kesalahan.  Sebaliknya karena kepintaran melakukan kesalahan dalam pembenaran. Agama hanya jadi identitas dan ajarannya  cuma untuk bacaan.
Kapankah siuman dari mabuk kesalahan, sehingga ada kesempatan mencapai kesadaran hidup dalam berkebajikan menggapai impian?
||Refleksihatiuntukmenerangidiri