Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memeluk Kebohongan

17 April 2018   10:19 Diperbarui: 18 April 2018   01:46 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memeluk kebohongan. Di zaman kini, saat nurani bersembunyi. kebohongan merebak di sana-sini. Di pasar, gedung-gedung, bahkan di mimbar nan suci. Memeluknya bak kekasih hati, bagaikan teman sejati. Berbohong tak risih dan tak malu lagi.

Dari anak-anak yang tak mengerti sampai orang tua yang sudah memahami. Dari orang biasa sampai yang memahami bahwa kebohongan adalah noda kehidupan tetap melakoni.

Tiada bosan hidup dalam kebohongan yang menemani. Satu kebohongan terjadi, akan ada kebohongan berkali-kali yang mengikuti. Sulit melepaskan bak pasangan sejoli.

Mengumbar kebohongan demi tujuan tersendiri. Selalu ada pembenaran yang mengikuti. Tidak peduli berapa banyak yang rugi, kebohongan yang penting ada keuntungan bagi diri sendiri. Ada yang dapat ditutupi. 

Begitulah kebohongan lebih dicintai. Memeluknya erat-erat setiap hari. Entah kapan dan berapa banyak yang dapat menyadari kesesatan ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun