Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertunjukan Emosi, Oleh Diri yang Tak Terkendali

16 April 2018   08:32 Diperbarui: 16 April 2018   09:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Emosi, ya hanya oleh emosi yang tak terkendali, akhirnya harus menyesali. Semua ini tiada arti. Sebab luka telah terjadi. Tercipta sengketa dan benci. Yang sulit terobati.

Bila emosi telah menjadi teman sejati, akan selalu melekat ke mana pergi. Demi harga diri, dan jadi tuanlah sang emosi. Sedikit pemicu pelampiasan terjadi.

Emosi, membuat lupa siapa sesungguhnya  diri. Tidak lagi malu pertunjukan emosi. Walau ada mata memandang  risih dan tertawa geli. Tetap tak tertahan lagi.

Memang sungguh lucu dengan si emosi. Walau membakar hati, selalu ada pembenaran diri, dan bahwa emosi itu manusiawi. Di mana sesungguhnya kelemahan tak mampu mengendalikan diri.

Berharap segera ada perubahan diri, untuk berlatih dan emosi terkendali, tak mungkin memintanya pergi, sebab ia adalah bagian dari kehidupan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun