Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Tak Terjangkau Logika

18 Maret 2018   07:13 Diperbarui: 18 Maret 2018   08:43 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta memang tak terjangkau logika. Apa yang dilakukan atas nama cinta seringkali sulit untuk diterima. Yang melihat jadi geleng kepala. Tetapi yang melakoni penuh dengan sukacita. Sebab cinta melampaui segala yang ada.

Bila cinta yang bicara disakiti tak akan membalas dengan hal yang sama. Dikecewakan tetap akan rela menerima. Ditolak dihina,  cinta tak akan berubah dan selalu ada.

Sebab cinta yang apa adanya, hidup susah dan menderita tak akan dirasa. Walau hari-hari dilalui penuh air mata akan tetap setia. Badai dan petir kehidupan silih berganti datang tak akan memadamkan bara cinta di dada.

Orang-orang akan melihat sebagai hal bodoh dan tak berguna. Semua tentang cinta akan dianggap omong kosong belaka. Sebab mereka tak memahami arti cinta yang sesungguhnya. Mereka tak mengerti bahwa bisa selalu bersama yang dicintai itulah bahagia.

Bahwa pada waktunya, cinta dalam setia walau hujan air mata, bertahan dalam sabar dan doa, akan ada buah yang manis tak terkira. Itulah kebenaran cinta, yang kerapkali membuat tak habis pikir dan tertawa.

Cinta yang Tak Terjangkau Logika 05:12:45 | 18 Februari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun