Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bila Amarah yang Menyelesaikan Perkara

13 Februari 2018   19:45 Diperbarui: 13 Februari 2018   19:46 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bila Amarah yang Menyelesaikan Perkara 19:23:10 | 13 Februari 2018

Benarlah bahwa jangan memutuskan satu perkara dalam amarah. Sebab dalam amarah pikiran tak lagi terarah dan hati sedang tak menjadi tuan rumah.

Bila mengambil keputusan atas nama amarah, itu hanyalah untuk memuaskan nafsu keegoan. Itu pastilah tak akan sesuai kehendak jiwa.

Berapa banyak penyesalan oleh sebab amarah ini? Tak sedikit pula mengambil keputusan dalam amarah untuk menyelesaikan perkara, tercipta perkara yang tak terkira.

Bila amarah tak terkendali dalam menghadapi satu perkara, lihatlah apa yang terjadi, istri dan anak-anak pun bergelimang darah.

Lihat pula yang terjadi bila amarah bertemu amarah, maka mayat-mayat akan bergelimpangan. Tak lagi mengenal namanya teman dan saudara. Tak ingat pula seagama, yang sejatinya saling menjaga.

Begitulah hari-hari ini petunjukan amarah menghiasi dunia untuk memberi pengajaran. Bahwa yang tak mampu mengendalikan amarah akan menjadi petaka. Sebab itulah sanggup mengendalikan amarah sungguh berharga.

||Pembelajarandarisebuahperistiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun