Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

5

15 Oktober 2014   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap angka itu pasti istimewa dan bermakna. Apalagi bagi orang yang suka bermain-main dengan angka. Ahli fengsui dan numerologi atau para penggemar judi lotere pasti suka mengecak angka-angka itu. Untung judul tulisan ini cuma satu angka. Kalau dua bisa saja dijadikan nomor pasangan hari ini.

Sebelum sampai kepada maksud dari angka lima yang sebenarnya, saya ingin bermain-main dulu dengan angka lima. Bikin sedikit penasaran sepertinya ada keasyikan tersendiri.

Di Indonesia, pasti kita sudah akrab dengan hal yang berhubungan dengan angka lima. Sebab penduduk mayoritas di sini adalah muslim yang wajib menunaikan salat lima waktu yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

Namanya wajib tentu harus dilaksanakan. Tetapi herannya masih ada pula yang tidak mewajibkan dirinya untuk melakukannya. Masih bisa santai minum kopi atau malah rumpi sampai berhahahihi...Namanya juga manusia bukan malaikat pasti banyak salahnya.

Keakraban kita dengan angka lima adalah karena dasar negara kita adalah Pancasila atau lima sila. Pasti sudah hafal, bukan? Jadi tidak usah dituliskan lagi.

Pastinya lima sila yang ada sangat indah dan mulia sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab sudah mencakup hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.

Sayangnya, lima sila yang menjadi dasar negara kita masih jauh dari kenyataan. Masih sebatas teori dan hafalan. Padahal cuma lima sila. Susahnya diwujudkan dalam diri kita. Bahkan untuk hafalannya saya masih suka lupa-lupa ingat.

Dalam ajaran Konfusius ada yang namanya lima sifat mulia. Setiap manusia mempunyai limat sifat mulia. Yakni, belas kasih, kesetiaan, susila, kebijaksanaan, dan dapat dipercaya.

Punya, kan? Masalahnya sedikit atau banyak. Lebih sering digunakan atau cuma diparkir di dasar hati. Entah apa namanya bisa kelima sifat mulia itu sudah digadaikan dan lupa ditebus.

Tahun 2014 ini masyarakat kita kembali demam dengan kisah 'Mahabharata'. Kisah yang sudah sangat lama tapi kini kembali bikin demam.

Dalam kisah 'Mahabharata' yang terkenal dengan Perang Bharatayuda di Kurukshetra yang berlangsung selama 18 hari itu kita mengenal Pandawa atau lima bersaudara yang mewakili kebaikan untuk berperang dengan saudaranya sendiri, Kurawa yang mewakili keserakahan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun