Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Meminjam yang Palsu, Menyempurnakan yang Asli

21 November 2012   14:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tubuh kita ini adalah sesuatu yang palsu. Disebut badan kasar atau jasmani, hanyalah bentuk kesementaraan. Tanah, kayu, air, dan udara adalah pembentuk tubuh jasmani kita. Pada waktunya akan hancur dan kembali ke asalnya.

Apabila tubuh kita adalah palsu, tentunya ada yang asli pada diri kita. Ya, itulah tubuh rohani kita. Tubuh spiritual, jiwa, atau roh suci. Tubuh kita yang asli dan abadi.

Selama ini kita menganggap tubuh jasmani adalah diri yang asli, sehingga melupakan diri kita yang asli.

Kita lebih mencintai badan kasar dengan merawatnya dan memberikan makan yang pantas. Menghiasinya dengan pakaian yang indah.

Demi memenuhi segala kebutuhan tubuh kesementaraan, kita rela bekerja sepanjang waktu.

Sementara diri kita yang sejati terabaikan. Tak terurus. Kebutuhannya dilupakan begitu saja.

Kehidupan telah menyesatkan kita. Lebih mencintai yang palsu daripada yang asli. Akibatnya kita terombang-ambing dalam lautan penderitaan.

Kita berpikir dengan memenuhi segala kebutuhan jasmani akan mendatangkan kebahagiaan. Tapi kebahagiaan yang ada pun hanya kebahagiaan yang sementara.

Akibat sibuk mencari kebahagiaan sementara, kita lupa untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tubuh jasmani dan rohani bisa menjadi satu adalah jodoh kehidupan. Saling mendukung dan membutuhkan.

Tubuh tanpa adanya roh, tidak akan ada kehidpan. Roh tanpa tubuh tak akan ada kesempurnaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun