Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Catatan Keheranan tentang Negeri Ber-Tuhan

28 Desember 2011   05:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Indonesia adalah negeri yang besar. Sayangnya belum melahirkan pemimpin besar untuk membawanya menuju kepada kebesaran.


Ironis dan mengherankan memang. Sebuah negeri yang ber-Tuhan, tapi penghuninya banyak yang berperilaku kesetanan.


Amuk massa seringkali terjadi. Bahkan anak sekolah yang notabene tugasnya dudulk manis dalam ruang kelas untuk belajar. Bisa berkeliaran membuat kekacauan di jalanan.


Lagi-lagi jangan terheran-heran bila di negeri ini ada massa yang berteriak-teriak membawa nama Tuhan berbuat anarkis.

Jangan heran pula bila ada yang sok jagoan membela Tuhan.


Padahal pada kenyataannya tidak sedikit para ahli agama yang berjualan kata-kata atas nama agama dan Tuhan untuk menyejahterakan dirinya.


Sungguh menyedihkan menjadi Tuhan di negeri ini. Di satu waktu dipuja-puji. Di lain waktu dilecehkan dan tak dipedulikan.


Jangan heran, ini hanya catatan keheranan saya saja. Kalaupun tidak berkenan, saya tidak akan keheranan. Jangan heran pula kalau yang menulis catatan masih suka membuat terheran-heran dengan perilaku kesetanannya.


Salam heran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun