Mohon tunggu...
Katarina Widhi Arneta Sari
Katarina Widhi Arneta Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

sedang belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Angkat Isu tentang PTSD, Film "The Perks of Being a Wallflower" dan "27 Steps of May" Wajib Jadi Tontonan!

15 Desember 2020   03:41 Diperbarui: 15 Desember 2020   08:31 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film (imdb.com, diedit oleh penulis)

Kejadian di masa lampau yang dialami oleh masing-masing tokoh membuat keduanya mengurung diri dari lingkungan sosial. Masing-masing tokoh juga akan mengalami ketakutan dan histeris yang berlebihan karena mendapat “rangsangan” yang mereka rasa sama seperti kejadian di masa lampau atau dengan kata lain triggered. 

Film sebagai Komunikasi Massa

Film telah menjadi bagian dari media komunikasi massa yang sering digunakan untuk berbagai tujuan. Cerita-cerita yang diangkat menjadi film biasanya mengangkat cerita yang dekat dan ada dalam kehidupan sosial masyarakat.

Film digunakan oleh masyarakat untuk kabur dari realitas yang membosankan ke dunia yang “mewah”, keinginan yang kuat untuk terjebak di dalamnya, pencarian tokoh idola dan pahlawan, keinginan untuk mengisi waktu luang dengan aman, murah, dan dengan bersosialisasi (McQuail, 2011, h.25).

Hal di atas sesuai dengan fungsi media komunikasi menurut Burgon & Huffner (dalam Alfiyatun, 2019, h.19-20) yaitu menghibur/ entertaint / joyfull. Selain menjadi hiburan, film tentu menjadi salah satu media yang mendidik atau mengarahkan penonton atau masyarakat.

Dalam hal ini, film “The Perks of Being a Wallflower” dan film “27 Steps of May” memberikan informasi dan pelajaran mengenai gangguan mental seperti PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder.

Ayah dan Anak dalam film
Ayah dan Anak dalam film "27 Steps of May" Dok.Amygdala Publicist

Teori Psikoanalisis (Sigmund Freud)

Teori psikoanalisis merupakan teori yang ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai hakikat perkembangan kepribadian yang dimiliki oleh manusia (Syawal dan Helaluddin, 2018, h.1). Dalam hal ini yang menjadi unsur utama seperti motivasi, emosi, dan aspek internal dalam tubuh manusia.

Freud (dalam Syawal dan Helaluddin, 2018, h.4) mengungkapkan bahwa terdapat tiga tingkat kesadaran dalam jiwa, yaitu conscious (sadar), preconscious (prasadar), dan unconscious (tak sadar). Dalam ketiga tingakatan kesadaran jiwa terdapat Id, Ego, dan Superego.

  1. Id : Merupakan bagian dari unconscious self. Id berbicara mengenai insting dalam bertahan hidup atau mencari kepuasan.
  2. Ego : Bagian dari conscious self. Merupakan bagian yang berperan atau berhubungan langsung dengan dunia luar.
  3. Superego : Merupakan monitor yang akan mengawasi bagaimana rangsangan yang terjadi dalam diri atau penentu dalam baik dan benar dalam diri.

Analisis Wacana

Analisis wacana atau discourse analysis merupakan cara yang digunakan untuk menemukan makna atau pesan dari komunikasi yang terdapat dalam suatu teks baik secara tekstual maupun kontekstual (Kamelia, 2019, h.20).

imdb.com
imdb.com
Film “The Perks of Being a Wallflower” berlatar belakang mengenai pengalaman mendapatkan pelecehan secara seksual. Tokoh Charlie kecil yang selalu disuruh untuk diam agar tidak membangunkan sang kakak saat mengalami pelecehan.

Film “27 Steps of May” menurut sang penulis naskah, Rayya, cerita ini terinspirasi dari peristiwa pemerkosaan massal tahun 1998. Tidak ingin melibatkan aroma politis, film ini akhirnya dibalut dengan hubungan ayah dan anak.

Mengurung Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun