Mohon tunggu...
Katarina Widhi Arneta Sari
Katarina Widhi Arneta Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

sedang belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Menulis Naskah di Era Digital

31 Agustus 2020   02:59 Diperbarui: 31 Agustus 2020   03:17 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Free Photos dari Pixabay

“Saat ini, pada dunia yang telah berkembang dalam hal teknologi tingkat tinggi, pentingnya menulis sebagai tujuan dasar mengelola pendidikan tidak kalah praktisnya. Menulis yang semula dipahami sebagai pikiran di atas kertas, di era informasi saat ini dipahami juga sebagai pikiran di layar, campuran dari ide, kata, tema, gambar, hingga desain multimedia yang dikembangkan hingga sedemikian rupa.”—The Neglected “R”, 2003, 13


Kemampuan dalam menulis masih menjadi tindakan dan alat yang penting dalam pembelajaran maupun dalam partisipasi sosial. Menulis bahkan masih dikatakan sebagai pekerjaan yang berat. Jejaring sosial dan teknologi yang memungkinkan menulis secara kolaboratif telah berkembang. 
Jaringan nirkabel yang membuat tingkat transfer data dibanyak tempat makin tinggi. Ruang dan alat untuk membuat, berbagi, dan menyebarkan tulisan menjadi lebih kuat dan mudah diakses. Bukan hanya menulis saja yang menjadi penting, namun menulis digital juga merupakan hal yang penting.

Adanya faktor perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi penulisan digital. Integrasi teknologi sudah tidak dapat dilihat sebagai tantangan di depan, namun menjadi tantangan yang dihadapi setiap harinya di segala sudut kehidupan.

Apa Itu Penulisan Digital?

Penulisan digital bukanlah hanya sekadar produksi teks yang sederhana dengan menggunakan komputer atau perangkat pengolah kata. Penulisan digital bukan hanya tentang mempelajari dan mengintegrasikan alat digital baru ke dalam pencatatan proses menulis, praktik, keterampilan, dan kebiasaan pikiran yang tidak berubah.

Penulisan digital memiliki definisi yang berbeda dari tiap ahlinya. Namun jika ditarik lagi, penulisan digital dapat didefinisikan dari hubungannya dengan kemampuan alat digital yang dapat menghasilkan produk dan praktik-praktik baru.

Wright (DeVoss, Aadahl, dan Hicks, 2010, h.6) mendefinisikan penulisan digital sebagai penulisan kolaboratif / partisipatif, penulisan hypertext, tulisan improvisasi "real-time", penulisan media baru / multimedia, permainan peran online, penulisan jurnal / blogging, pembentukan komunitas internasional, e-learning, hingga game online. 

Penulisan digital didefinisikan sebagai komposisi yang dibuat dengan teknologi komputer, dan seringkali untuk dibaca atau dilihat di komputer atau perangkat lain yang terhubung ke internet yang merupakan perkembangan lain dari teknologi. Namun, perkembangan yang lebih besar adalah penggunaan internet dalam berjejaring di mana dapat berbagi, mendistribusikan, dan mengarsipkan komposisi digital yang telah dibuat. Kemudahan konektivitas jaringan saat ini memungkinkan penulis untuk mengambil dari berbagai sumber, menggunakan berbagai media, menyusun berbagai jenis komposisi yang mewakili berbagai alat dan genre, dan mendistribusikan karya tersebut secara instan dan secara global.

Mengapa Penulisan Digital Penting?

Menulis yang sesuai dengan dunia digital saat ini mengharuskan penulis untuk mempertimbangkan skill atau keahlian baru yg diperlukan. Jenkins (DeVoss, Aadahl, dan Hicks, 2010, h.11) mengatakan bahwa literasi media baru mendukung dan menuntut adanya budaya partisipatif yaitu adanya keterlibatan komunitas.

Dengan adanya budaya partisipatif, keterampilan yang berdasarkan penelitian, keterampilan teknis, hingga keterampilan analisis kritis dapat dikembangkan melalui kolaborasi dan jaringan dalam komunitas yang terbentuk.

Dalam budaya partisipatif sendiri, terdapat beberapa skill yang telah diidentifikasi, seperti: Play, Performance, Simulation, Appropriation, Multitasking, Distributed Cognition, Collective Intelligence, Judgment, Transmedia Navigation, Networking, Negotiation, Visualization

Adapun skill yang perlu diperhatikan dalam penulisan digital adalah :

  1. Fungsional, mengarah pada hal-hal yang berunsur teknis
  • Kemampuan dalam menyimpan dan mentransfer file.
  • Membiasakan dengan berbagai jenis aplikasi pengolah data yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
  • Adanya pemahaman mengenai bentuk digital yang berbeda-beda pada teks, seperti kode, skrip, database, ataupun elemen lain.

2. Kritis, mengarah pada aspek lain yang ada pada penulisan digital

  • Keterampilan kritis yang dibutuhkan dalam pendekatan media.
  • Menggunakan tulisan dan teknologi sebagai alat dalam konteks sosial dan politik yang digunakan oleh manusia untuk bertingkah laku dan membuat makna.
  • Mengenalkan bahwa tulisan berfungsi untuk membentuk konteks sosial, politik, dan pendidikan.
  • Berlatih untuk menulis, merevisi atau merubah, dan mengedit teks, grafik, suara, dan gambar menggunakan komputer dan teknologi komunikasi lain.

3. Retoris, mengarah pada teknologi terbaik yang mendukung penulisan digital

  • Adanya peningkatan dimensi kritis dalam pemikiran karena implikasi teks jurnal atau teks digital.
  • Mengeksplor teknologi komputer dan komunikasi yang dapat mendukung tulisan dan situasi retoris yang diangkat.
  • Mengakui adanya kerumitan dalam dimensi retoris.

3 Tujuan dari Penulisan Digital :

  1. Menulis digital adalah kegiatan yang komples; lebih dari sekadar skill, menulis digital adalah cara untuk berinteraksi dengan ide dan dunia luar, dan cara berpikir disemua tingkatan ilmu.

  2. Menulis digital untuk memeriksa tren terkini, praktik terbaik, penelitian, hingga masalah dalam pengajaran menulis digital.

  3. Menulis digital menawarkan solusi dan model praktis bagi pembuat kebijakan yang terlibat dalam pengembangan penulisan digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun