Di sinilah pentingnya literasi publik, karena bukan mustahil seorang profesor sekalipun yang notabene kaum terdidik boleh jadi termakan hoaks. Selain juga dibutuhkan sosialisasi, atau kanal khusus yang mencounter isu-isu yang berpotensi meresahkan publik.
Namun dengan kerendahan hati, tampaknya larangan iklan kampanye di medsos rasanya perlu ditinjau ulang demi hak publik memperoleh informasi seluas-luasnya dengan menyingkirkan tendensi negatif dari dampak medsos seperti fakenews ataupun hoaks.Â
Semoga medsos menjadi kanal yang mencerahkan. Tidak lagi menjadi mediym penyebaran berita hoaks, isu SARA, kampanye hitam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!